PEMERIKSAAN KESEHATAN SMK 17 PARAKAN DALAM RANGKA PENERIMAAN SISWA-SISWI BARU

Puskesmas Parakan menerjunkan dokter dan perawat dalam rangka pemeriksaan kesehatan SMK 17 Parakan

PARAKAN – Dalam rangkaian acara penerimaan siswa-siswi baru, SKM 17 Parakan mengadakan tes kesehatan bagi siswa-siswi yang telah dinyatakan diterima di sekolah tersebut pada hari Selasa tanggal 17 Juli 2018.  Acara tersebut dilaksanakan disela-sela pelaksanaan MOS siswa-siswi baru dan siswa-siswi tersebut masih tergabung didalam gugus-gugus yang setiap gugusnya terdiri dari sekitar 30-36 siswa-siswi.

Menurut Sri Waldiyah (37) yang merupakan salah seorang pegawai Tata Usaha, pada tahun ini SMK 17 Parakan menerima 242 siswa dan mereka akan menempuh pendidikan di berbagai jurusan yang ada di SMK tersebut, yaitu jurusan Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Farmasi dan Tehnologi Komputer dan Jaringan (TKJ).  Siswa-siswi diberikan pilihan untuk memilih jurusan yang diminati, dengan mengambil maksimal 2 jurusan. 

Dengan adanya peminatan tersebut, maka panitia penerimaan bekerja sama dengan Puskesmas Parakan melaksanakan tes kesehatan kepada seluruh siswa-siswi karena ada dua jurusan yang memerlukan tes buta warna yaitu jurusan Farmasi dan TKJ.  “Tes kesehatan ini sangat penting untuk kedua jurusan tersebut dikarenakan jurusan tersebut akan sangat berhubungan dengan pembedaan warna sehingga siswa-siswi tidak boleh buta warna.” kata Purwadi, S.Kom yang merupakan ketua panitia penerimaan siswa-siswi di sekolah tersebut.

Puskesmas Parakan menerjunkan seorang dokter, tiga orang perawat dan dibantu dua orang Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang yang kebetulan saat ini baru Kuliah Kerja Nyata di wilayah Kelurahan Parakan Wetan Kecamatan Parakan untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan di SMK 17 Parakan.  Dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan beberapa siswa-siswi yang mengalami buta warna parsial.  Dokter Sadar Santoso yang merupakan ketua tim pemeriksa kesehatan mengungkapkan bahwa perempuan memang carrier atau pembawa buta warna.  Dan buta warna tersebut tidak menular serta bukan suatu penyakit yang didapat tetapi berupa penyakit genetik yang tidak bisa disembuhkan.  “Buta warna parsial adalah buta warna sebagian, bukan buta warna total.  Buta warna parsial biasanya penderita melihat warna dengan spektrum yang berbeda dengan orang normal.” ungkapnya.

Pemeriksaan terlaksana dengan lancar dan diikuti oleh semua siswa-siswi SMK 17 Parakan.  Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh SMK 17 Parakan bekerjasama dengan Puskesmas Parakan.  “Semoga kegiatan ini menjadi agenda rutin dari kedua belah pihak karena kami sangat terbantu dalam penentuan peminatan siswa-siswi kami untuk bisa ditempatkan pada jurusan yang tepat.  Terima kasih kepada Puskesmas Parakan yang telah membantu kegiatan kami.” ungkap Pambudi, S.Pd, M.Si, Kepala Sekolah SMK YP 17 Parakan.

“Kepada siswa-siswi yang kurang memenuhi syarat dalam jurusan yang diminati, yanga salah satunya berdasarkan pemeriksaan kesehatan ini, akan diberikan pengarahan ke jurusan lain yang lebih tepat dan semoga dengan ini mereka dapat menempuh pendidikan secara baik dan menghasilkan lulusan yang kredibel.” tambahnya.

Dan semoga SMK 17 Parakan yang merupakan salah satu institusi pendidikan di wilayah Kecamatan Parakan dapat menghasilkan lulusan yang terbaik dibidangnya dan dapat menjadi bibit-bibit bangsa yang unggul dalam mengisi kemerdekaan dan memajukan bangsa dan negara.  Serta kerjasama dengan Puskesmas Parakan dapat senantiasa terjalin dalam rangka perwujudan dan peningkatan derajat kesehatan di wilayah Kecamatan Parakan.  (damarpraswib01+)