KELAS IBU HAMIL, SEBAGAI WUJUD PERAN PUSKESMAS PARAKAN DALAM PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)

Kegiatan Kelas Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Parakan

PARAKAN – Dalam upayanya ikut serta dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta peningkatan keterampilan ibu hamil dalam menjalani masa kehamilannya, Puskesmas Parakan memasukkan anggaran dalam Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk kegiatan kelas ibu hamil di setiap Desa/Kelurahan dibawah wilayah kerja Puskesmas Parakan. Kegiatan ini diharapkan sebagai salah satu wahana dalam pelayanan kepada masyarakat khususnya ibu hamil, supaya menjadi sehat dan selamat. Pun begitu dengan bayi yang dikandungnya, akan menjadi sehat dan selamat juga, sehingga keluarga akan menjadi keluarga yang sehat dan produktif.

Kelas ibu hamil disini dimaksudkan untuk peningkatan pengetahuan ibu hamil, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilannya, perubahan tubuh atau perubahan fisiologis dan cara penangannya dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos kepercayaan/adat istiadat setempat yang boleh diikuti ataupun yang sebaiknya dihindari, penyakit menular seksual dan akte kelahiran bagi bayinya. Dalam kegiatan ini dilakukan pertemuan secara langsung atau tatap muka yang dikoordinir oleh bidan desa/kelurahan setempat. Sehingga transfer ilmu pengetahuan berjalan dengan baik karena ada interaksi antar petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saat pembahasan materi dilaksanakan. Biasanya pertemuan ini terbagi menjadi 3 sesi, dengan pembagian per sesi adalah sesi pertama pembahasan mengenai kehamilan. Dalam sesi ini, seperti yang telah diterangkan diatas, membahas mengenai proses kehamilan, tanda kehamilan, perubahan yang terjadi selama kehamilan, tanda bahaya, P4K dan materi-materi yang lain. Untuk sesi yang kedua biasanya dibahas mengenai persalinan, baik itu proses persalinan itu sendiri maupun hal-hal yang berhubungan dengan persalinan termasuk tempat-tempat rujukan yang harus dituju apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sedangkan untuk sesi yang ketiga membahas mengenai nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos atau kepercayaan, penyakit infeksi menular seksual, KB pasca persalinan dan berbagai hal yang dapat dilakukan dan dihindari pasca persalinan. Kegiatan per sesi biasanya ditutup dengan senam ibu hamil dengan peserta ibu hamil diatas 20 minggu. Bagi ibu hamil dibawah 20 minggu tidak dianjurkan untuk mengikuti senam tersebut karena dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti keguguran karena memerlukan latihan fisik.

Sasaran dari kegiatan ini adalah semua ibu hamil yang ada di setiap desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Parakan. Diharapkan semua ibu hamil bisa mengikuti kegiatan ini karena memang kegiatan ini sangat perlu baik itu perlu bagi pemerintah maupun bagi masyarakat itu sendiri. Kegiatan ini diikuti paling tidak 10 orang dan sebaiknya dipisahkan berdasarkan trimester kehamilan. Akan tetapi karena situasi dan kondisi di desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Parakan, maka peserta digabung menjadi satu dengan kelas terbuka. Pun secara teori tempat pelaksanaan kegiatan ini bisa di puskesmas atau polindes, PKD, puskesmas pembantu, kantor desa/balai pertemuan, posyandu atau di rumah salah seorang warga masyarakat (misalnya rumah pribadi bidan desa yang bersangkutan), dan di Puskesmas Parakan kebanyakan diselenggarakan di rumah bidan desa setempat. Sarana dan prasarana belajar bisa menggunakan kursi, tikar, karpet, laptop dan LCD proyektor, VCD player dan lain-lain jika tersedia. Di wilayah kerja Puskesmas Parakan, kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap pagi ataupun sore hari dengan waktu 1,5 sampai dengan 2 jam disetiap bulannya.

Di dalam acara kelas ibu hamil ini, dengan pembiayaan dari BOK Puskesmas Parakan, juga diberikan makanan ringan dan makanan tambahan dengan gizi seimbang sehingga peserta dapat tambahan asupan maupun dapat belajar bagaimana menyusun menu gizi seimbang untuk ibu hamil itu sendiri maupun untuk keluarganya di rumah. Akan tetapi dalam pelaksanaannya masih dapat beberapa kendala antara lain banyak peserta kelas ibu hamil membawa anak-anaknya ikut serta dalam sesi, sehingga kadang konsentrasi peserta terpecah apabila anak anak yang rewel. Kedatangan peserta juga belum bisa serempak karena latar belakang pekerjaan tiap-tiap peserta yang majemuk. Serta belum tersedianya tempat khusus yang memadai bagi penyelenggaraan kelas ibu hamil.

Hambatan-hambatan itu sementara dapat dikendalikan oleh para koordinator (bidan desa) dan peserta kelas ibu hamil dan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan baik, dan ternyata para peserta mempunyai antusiasme yang tinggi. Antusiasme tinggi ini merupakan modal dasar bagi Puskesmas Parakan untuk tetap menjaga kontinuitas kegiatan ini. Data sementara yang masuk adalah Desa Wanutengah diikuti oleh 13 peserta, Desa Nglondong 23 peserta, Desa Glapansari 21 peserta, Desa Depokharjo 3 peserta, Kelurahan Parakan Wetan 29 peserta, Desa Campursalam 13 peserta, Desa Caturanom peserta, Desa Sunggingsari peserta dan Kelurahan Parakan Kauman peserta. Dan kedepan, sangat diharapkan peran dari desa/kelurahan melalui dana yang ada di desa/kelurahan untuk dapat mendukung kegiatan ini dan dapat berperan aktif baik itu dari perangkat desa maupun dari TP PKK tingkat desa/kelurahan. (damarpraswib01+)