PUSKESMAS PARAKAN DAN KADER KESEHATAN KELURAHAN PARAKAN KAUMAN LAKUKAN MONITORING EVALUASI PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) PASCA FOGGING FOCUS

Ditulis pada Rabu, 15 Jan 2020 oleh: Puskesmas

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi PSN Pasca Fogging Focus

 

PARAKAN – Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penyebarannya semakin meningkat dan semakin meluas.  Penyakit tersebut dapat menyerang siapa saja baik orang dewasa maupun anak-anak.  Secara umum penyakit tersebut ada di daerah tropis seperti di Negara Indonesia ini, serta dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya. 

Di Jawa Tengah, terdapat 35 kabupaten/kota sudah pernah terjangkit penyakit DBD. Angka kesakitan/Incidence Rate(IR) DBD di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017 sebesar 21,68 per 100.000 penduduk. Hal ini berarti bahwa IR DBD di Jawa Tengah lebih rendah dari target nasional (<51/100.000 penduduk) dan target Renstra(< 48/100.000). Kabupaten/kota dengan IR tertinggi adalah Magelang 54,33 per 100.000 penduduk, Grobogan 48,12 per 100.000 penduduk, dan Temanggung 46,5 per 100.000 penduduk (Dinkes, 2018).

Di Kabupaten Temanggung, Kecamatan Parakan khususnya wilayah kerja Puskesmas Parakan menjadi salah satu daerah endemis DBD yaitu Kelurahan Parakan Kauman dan Kelurahan Parakan Wetan.  Di penghujung Bulan Desember 2019, di wilayah kerja Puskesmas Parakan yaitu di Jetis Lor RW 03 Kelurahan Parakan Kauman terjadi lonjakan penderita DBD. Bahkan di awal Bulan Januari 2020 ada penderita yang meninggal dunia di daerah tersebut yang diakibatkan penyakit DBD. 

Dengan adanya kejadian tersebut, maka salah satu intervensi yang dilaksanakan pemerintah dalam hal ini Puskesmas Parakan beserta Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung bersama dengan warga adalah Fogging Focus di wilayah tersebut.  Sebelum diadakan Fogging Focus, sesuai dengan prosedur yang berlaku maka diadakan penyuluhan kepada warga.  Dan pada pertemuan tersebut tercapai kesepakatan bahwa Fogging Focus akan diselenggarakan pada tanggal 5 Januari 2020 untuk siklus pertama dan tanggal 12 Januari 2020 untuk siklus yang kedua.  Serta tercapai kesepakatan pada pertemuan itu juga bahwa sebagai kompensasi dari pelaksanaan Fogging Focus tersebut adalah dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak di wilayah Jetis Lor RW 03 Kelurahan Parakan Kauman.  Pelaksanaan Fogging Focus didukung penuh oleh pihak Kecamatan Parakan, Bhanbinkamtibmas, Babinsa dan Satuan Pengamanan Pasar Legi Parakan.

Dalam rangka monitoring dan evaluasi PSN yang diselenggarakan warga pasca Fogging Focus, maka pada hari Selasa tanggal 14 Januari 2020, Puskesmas Parakan yang terdiri dari Kepala Puskesmas, Petugas Survailans Epidemiologi, Petugas Kesehatan Lingkungan, Petugas Promosi Kesehatan, Bidan Pembina Wilayah yang didukung oleh Lurah Parakan Kauman beserta perangkatnya, Kader Kesehatan Kelurahan Parakan Kauman serta petugas dari Kecamatan Parakan berkumpul di Kelurahan Parakan Kauman dan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi dengan cara berkeliling di wilayah Jetis Lor RW 03.  Sebelum berkeliling, Kader Kesehatan dan perangkat Kelurahan diberikan pengarahan secara singkat oleh Kepala Puskesmas dan Petugas Survailans Puskesmas Parakan untuk menyatukan visi dalam melakukan kegiatan tersebut.  Didik Ponco Budiantoro, SKM sebagai Kepala Puskesmas Parakan dalam sambutannya mengatakan bahwa penyakit DBD salah satunya dapat diberantas dengan melakukan PSN. “PSN sangat perlu dilakukan dan merupakan kegiatan wajib dalam pemberantasan DBD karena kegiatan tersebut memutus mata rantai nyamuk Demam Berdarah Dengue”, katanya.  Demikian juga Bambang Sumardiyanto selaku Lurah Parakan Kauman mengatakan sangat mendukung kegiatan ini karena kegiatan ini dapat membantu warganya menilai PSN yang dilakukan sudah betul atau masih perlu diperbaiki.  “Kegiatan ini sangat kami perlukan, karena tentu membantu masyarakat kami dalam rangka PSN”, kata Bambang.

               

Pada kesempatan itu, walaupun warga Jetis Lor RW 03 Kelurahan Parakan Kauman sudah melaksanakan PSN secara serempak, akan tetapi dibeberapa tempat masih ditemukan jentik nyamuk.  Tempat-tempat perindukan nyamuk tersebut ditemukan di ban-ban bekas yang tergelatak di tempat terbuka sehingga memungkinkan genangan air didalam ban bekas tersebut.  Bahkan juga ditemukan di drum yang diletakkan di kebun dan walaupun hanya sedikit air yang tergenang, tapi ternyata menjadi tempat perindukan nyamuk Aedes aegepty. 

Kader Kesehatan Kelurahan Parakan Kauman bersemangat dalam melakukan kegiatan tersebut karena memang sangat membantu masyarakat dalam pemantauan jentik nyamuk dalam rangka PSN.  Dan kepedulian Kader Kesehatan sangat besar juga didukung oleh Kepala Puskesams Parakan beserta staf dan Lurah Parakan Kauman beserta perangkatnya yang mendukung penuh dengan kegiatan tersebut.

Kegiatan ini merupakan wujud dari pelaksanaan inovasi Puskesmas Parakan dalam pemberantasan penyakit menular Demam Berdarah Dengue (DBD) yaitu GEMPAR BERUBAH yang merupakan singkatan dari Gerakan Masyarakat Parakan Berantas Nyamuk Demam Berdarah yang pada kesempatan ini juga merupakan wujud pelaksanaan subinovasi dari Gempar Berubah dalam hal Pemberantasan Sarang Nyamuk yaitu MANTIMUK NGGOWE yang merupakan singkatan dari Pemantauan Jentik Nyamuk Tonggone Dewe.

               

Salah satu kader kesehatan, Ari (40) mengatakan bahwa kegiatan ini sangat positif dan perlu dilakukan secara kontinyu dalam rangka pemberantasan DBD.  “Kegiatan ini sangat bagus dan perlu dilaksanakan secara berkesinambungan”, katanya.  Pun demikian Ketua RT 08 RW 03 Jetis Lor, Supar (50) mengatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu Ketua RT dalam mengkampanyekan PSN karena memang Ketua RT harus dibantu dalam menggerakkan warganya agar PSN dapat terlaksana dengan baik. “Terima kasih sekali pada Puskesmas Parakan dan Ibu-Ibu Kader Kesehatan yang telah melaksanakan kegiatan ini.  Menjadi bahan masukan kami kepada warga karena masih ditemukan jentik nyamuk”, timpalnya.

Memang, secara teori dan praktek, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M plus menjadi mutlak untuk dilaksanakan dalam rangka pemberantasan penyakit DBD.  Fogging Focus bisa dilaksanakan apabila memang masuk dalam kriteria yang telah ditetapkan, akan tetapi  Fogging Focus bukan satu-satunya pemecahan masalah yang terbaik.  PSN-lah yang merupakan kegiatan inti dalam pemberantasan penyakit ini. (damarpraswib-01)

Bagikan:

VAKSINASI COVID19 DOSIS KEDUA BAGI GURU PAUD/TK

Sesuai dengan jadwal vaksinasi dosis kedua pada Bapak dan Ibu Guru PAUD/TK di Wi

VAKSIN COVID 19 AMAN, SEJUMLAH TOKOH MASYARAKAT DAN TOKOH AGAMA DIVAKSIN DI PUSKESMAS PARAKAN

TEMANGGUNG- Puskesmas Parakan melaksanakan vaksinasi Covid19 dengan sasaran toko

PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI BLUD NON ASN PUSKESMAS PARAKAN TAHUN 2021

Berdasarkan seleksi administrasi, uji komputer, uji kompetensi, dan wawancara pe


Kabupaten Temanggung
PUSKESMAS PARAKAN
Jl. Kosasih Nomor 154 Parakan Kauman, Parakan, Temanggung Kode Pos 56254 Telepon/Fax (0293) 598249 email: pkmparakan@yahoo.co.id
Copyright © 2024